Bicara tentang pemuda di Indonesia menurut saya sudah bukan lagi pemuda yang menunjukan karakter dari Negara kita tercinta ini yaitu Indonesia karena pemuda Indonesia sekarang ini merupakan pemuda yang kurang tangguh dalam menghadapi terjangan arus globalisasi yang masuk. Tidak seperti zaman dahulu pemuda yang tangguh dan ulet.
Di belahan bumi manapun termasuk Indonesia, pemuda memiliki peranan yang sangat penting. Pemuda akan menjadi tulang punggung bangsa dimasa yang akan datang, pemuda akan menjadi harapan bangsa dalam membangun dan menjaga identitas bangsa dimata dunia.
Pada masa sekarang ini, di era global dimana budaya barat dengan bebasnya masuk ke Indonesia menyebabkan peran pemuda Indonesia dalam menjaga identitas bangsa semakin pudar. Nilai barat yang tidak sesuai dengan budaya timur di adopsi secara mentah-mentah oleh para pemuda Indonesia. Sehingga kondisi pemuda sekarang tidak lagi menjunjung tinggi identitas bangsa. Identitas bangsa yang kami maksud disini adalah budaya dan pancasila. Budaya Indonesia yang luhur disertai dasar negara yaitu pancasila adalah idenstitas bangsa yang sangat kuat untuk menunjukkan keberadaan bangsa Indonesia. Akan tetapi peran pemuda pada masa sekarang ini dalam menjaga identitas bangsa semakin pudar.
Ditengah gencarnya arus globalisasi yang sulit dibendung serta mudahnya akses budaya asing yang masuk ke Indonesia, menyebabkan problem kultural yang kian parah. Masalah cultural sebenarnya bisa mencakup banyak hal, seperti cara berpikir, bertutur, bersikap, berperilaku, gaya hidup (lifestyle) dan sebagainya. Selain itu, godaan gaya hidup hedonistic-kapitalistik yang notabennya buah dari globalisasi dikalangan pemuda sangat luar biasa kuat. Parahnya, hal ini tidak hanya terjadi pada pemuda di kota, tetapi juga pemuda di desa karena adanya televisi. Iklan-iklan gaya hidup yang menawarkan kenyamanan dan kenikmatan hidup di media elektronik ini semakin gencarnya dan massive sehingga mampu meruntuhkan sendi-sendi pertahanan para pemuda. Melihat realita ini, harapan kita seakan menipis. Akankah pemuda sekarang bisa menjadi generasi pengganti pelopor perubahan dan kebangkitan ataukah bahkan penerus generasi tua sekarang menuju kepunahan. Kekhawatiran ini bukan khayalan, fakta-fakta berbicara bahwa kerusakan generasi muda sudah menjadi sedemikian parah. Narkoba, putus sekolah dan mutu pendidikan rendah, pengangguran muda, free sex, fenomena ABG hedonis, tawuran dan kriminalitas remaja. Krisis jati diri inilah kuncinya.
Globalisasi yang ditandai revolusi teknologi informasi yang begitu besar, bisa menjadi persoalan tersendiri bagi negara-negara yang tidak siap menghadapi kondisi seperti ini. Bangsa yang tidak siap akan semakin terpuruk, tereksploitasi dan menjadi ” tong sampah” budaya barat yang menimbulkan krisis terhadap nilai-nilai yang dianut.
Sehingga kita sebagai generasi penerus bangsa ini seharunya dapat memegang teguh prinsip negara kita yaitu pancasila agar dapat menjadi modal dalam membangun bangsa atau setidaknya melanjutkan pembangunan yang telah dirintis sebelumnya. Dan juga kita sebagai pemuda indonesia harus bersikap kritis terhadap arus perkembangan globalisasi yang begitu derasnya mengalir masuk ke negeri kita tercinta ini yaitu indonesia agar menjadi pemuda indonesia yang kritis, cerdas, dan kreatif.
Di belahan bumi manapun termasuk Indonesia, pemuda memiliki peranan yang sangat penting. Pemuda akan menjadi tulang punggung bangsa dimasa yang akan datang, pemuda akan menjadi harapan bangsa dalam membangun dan menjaga identitas bangsa dimata dunia.
Pada masa sekarang ini, di era global dimana budaya barat dengan bebasnya masuk ke Indonesia menyebabkan peran pemuda Indonesia dalam menjaga identitas bangsa semakin pudar. Nilai barat yang tidak sesuai dengan budaya timur di adopsi secara mentah-mentah oleh para pemuda Indonesia. Sehingga kondisi pemuda sekarang tidak lagi menjunjung tinggi identitas bangsa. Identitas bangsa yang kami maksud disini adalah budaya dan pancasila. Budaya Indonesia yang luhur disertai dasar negara yaitu pancasila adalah idenstitas bangsa yang sangat kuat untuk menunjukkan keberadaan bangsa Indonesia. Akan tetapi peran pemuda pada masa sekarang ini dalam menjaga identitas bangsa semakin pudar.
Ditengah gencarnya arus globalisasi yang sulit dibendung serta mudahnya akses budaya asing yang masuk ke Indonesia, menyebabkan problem kultural yang kian parah. Masalah cultural sebenarnya bisa mencakup banyak hal, seperti cara berpikir, bertutur, bersikap, berperilaku, gaya hidup (lifestyle) dan sebagainya. Selain itu, godaan gaya hidup hedonistic-kapitalistik yang notabennya buah dari globalisasi dikalangan pemuda sangat luar biasa kuat. Parahnya, hal ini tidak hanya terjadi pada pemuda di kota, tetapi juga pemuda di desa karena adanya televisi. Iklan-iklan gaya hidup yang menawarkan kenyamanan dan kenikmatan hidup di media elektronik ini semakin gencarnya dan massive sehingga mampu meruntuhkan sendi-sendi pertahanan para pemuda. Melihat realita ini, harapan kita seakan menipis. Akankah pemuda sekarang bisa menjadi generasi pengganti pelopor perubahan dan kebangkitan ataukah bahkan penerus generasi tua sekarang menuju kepunahan. Kekhawatiran ini bukan khayalan, fakta-fakta berbicara bahwa kerusakan generasi muda sudah menjadi sedemikian parah. Narkoba, putus sekolah dan mutu pendidikan rendah, pengangguran muda, free sex, fenomena ABG hedonis, tawuran dan kriminalitas remaja. Krisis jati diri inilah kuncinya.
Globalisasi yang ditandai revolusi teknologi informasi yang begitu besar, bisa menjadi persoalan tersendiri bagi negara-negara yang tidak siap menghadapi kondisi seperti ini. Bangsa yang tidak siap akan semakin terpuruk, tereksploitasi dan menjadi ” tong sampah” budaya barat yang menimbulkan krisis terhadap nilai-nilai yang dianut.
Sehingga kita sebagai generasi penerus bangsa ini seharunya dapat memegang teguh prinsip negara kita yaitu pancasila agar dapat menjadi modal dalam membangun bangsa atau setidaknya melanjutkan pembangunan yang telah dirintis sebelumnya. Dan juga kita sebagai pemuda indonesia harus bersikap kritis terhadap arus perkembangan globalisasi yang begitu derasnya mengalir masuk ke negeri kita tercinta ini yaitu indonesia agar menjadi pemuda indonesia yang kritis, cerdas, dan kreatif.

0 komentar:
Posting Komentar